Usaha Boleh Sama Rezeki Tetap Beda

Usaha boleh sama rezeki tetap beda, karena sudah ada yang mengatur yaitu Yang Maha Pemberi Rezeki. Saya tertarik menuliskan ini karena banyak fenomena kehidupan sekarang yang serba ruwet dalam menjalani teks kehidupan ini. Rezeki memang ada yang mengatur, tetapi kita tidak boleh menjadikan dalil itu sampai kiamat. Sampai kapanpun jika kita tidak mencarinya, maka tidak akan pernah mendapatkan hasil (rezeki). Bergeraklah untuk mendekatkan rezeki, artinya kita tidak boleh berpangku tangan berleha-leha terus ada uang didepan kita.


Seorang pedagang daging ayam dipasar sedang menikmati kejayaannya. Banyak pembeli langganan beliau tiap hari membeli pada beliau, tukang sayur keliling, pengusaha katering dan penjual nasi di warung. Suatu saat ada pedagang daging ayam baru menempati deretan tempat beliau berdagang, bahkan hanya selisih 5 toko saja. Beliau tidak menanggapi hal ini sebagai sebuah saingan dalam berdagang, karena semua orang berhak berdagang dengan persaingan yang sehat.

Usaha boleh sama tapi rezeki tetap berbeda itulah prinsip beliau dalam berdagang. Selama tiga bulan pedagang daging ayam baru belum bisa menyaingi penjualan dari beliau. Meskipun ada pilihan baru bagi para pembeli untuk membeli daging ayam, tapi para pelanggan beliau tetap tidak mau berpindah membeli daging ayam. Mungkin karena keramahan beliau atau beliau sering bersodaqoh sehingga di beri rezeki yang melimpah oleh Allah SWT.

Silakan sobat-sobat berusaha mencari rezeki di jalan yang "benar" sehingga menjadi barokah dan halalan toyyiba. Usaha apa saja yang penting halal tidak peduli malu pada saingan atau dicemooh tetangga kita. Sekali lagi, usaha boleh sama tetapi rezeki tetap berbeda.

Peringatan Merokok Dalam Kata

Peringatan Merokok dalam kata hanya sebagai bumbu dalam kemasan saja. Di Indonesia, peringatan tentang bahaya merokok banyak ditemui pada kemasan seluruh produk rokok dan di iklan rokok. Meskipun Peringatan merokok sudah terpampang jelas dan gamblang, para penikmat rokok tidak terpengaruh oleh bahaya rokok. Apakah mereka tidak bisa membaca?. Mungkin saja iya, tapi banyak kalangan perokok mulai dari pelajar SMP sampai para pejabat, dosen, mahasiswa, guru dan profesor yang semuanya tentu tidak buta huruf. Lalu apa penyebabnya kok bisa para penikmat rokok masih tetap melanjutkan rutinitasnya meskipun sudah ada peringatan pada kemasannya?.
Rokok mempunyai rasa candu yang akut. Sedikit cerita tentang bapak tukang bangunan yang sedang bekerja untuk menyelesaikan rumah. Saat itu siang hari dan beliau belum menghisap rokok, sifatnya jadi uring-uringan dan tidak bisa berkonsentrasi. Setelah dikasih rokok keadaan menjadi lebih tenang dan beliau bekerja dengan baik lagi. Apakah ini faktor psikologis atau sugesti jika tidak ada rokok maka pikiran tidak tenang.
Contoh lain, saya punya adik yang bekerja pada bengkel sepeda motornya sendiri. Dia tergolong perokok berat, sehari bisa satu pak rokok. Ketika dia mengerjakan servis sepeda motor kelihatan linglung seperti kesulitan menyelesaikanyya. Setelah mengisap rokok langsung keluar ide dan pikirannya sehingga pekerjaanya selesai. Kalau tidak merokok mulut jadi "kecut".
Kata Peringatan merokok dalam kemasan memang tidak efektif bagi para perokok akut. Karena merokok bagaikan minum air saat kehausan di padang pasir. Pada kemasan rokok yang ada di Indonesia tertulis jelas dan detail tentang bahaya merokok. Bahkan kata-katanya memakan tempat yang banyak pada kemasan rokok.
Berbeda dengan kemasan rokok yang ada di Amerika dan Uni Eropa yang memasukkan peringatan merokok setengah halaman pada kemasan, walaupun memakan tempat. Kata-katanya cukup simpel tapi mengandung arti yang mendalam. "Smoking kills" kata yang wajib ada pada kemasan rokok. Bayangkan jika peringatan merokok dalam kemasan rokok di Indonesia di tulis "Asap Mematikan" atau "Asap Beracun dan Pembunuh" dijamin pemilik perusahaan rokok akan kehilangan omsetnya. Peringatan merokok dalam kata memang kurang efektif diberlakukan di Indonesia.
Peringatan Tentang Bahaya Merokok Yang menyeramkan

Hanya memakan 1/3 Tempat kemasan

Wingko Tuban ?

WIngko Tuban ? Mengapa judul diatas dikasih tanda tanya? Karena saya sendiri menulisnya agak aneh dan mempertanyakan apakah wingko berasal dari Tuban. Sebenarnya wingko berasal dari Babat. Babat sendiri ada dua, Babat Semarang Jawa Tengah dan Babat Kabupaten Lamongan. Jadi mereka sama-sama mengklaim diri sebagai asal mula jajanan wingko berasal.

Kali ini saya tidak sedang membahas tentang asal mula dan aksi saling klaim asal muasal wingko (kayak Malaysia dengan Indonesia yang saling mengkalim kebudayaan daerahnya). Letak Geografis Tuban yang bersebelahan dengan Kabupaten Lamongan (sebelah Timur Tuban) secara otomatis berpengaruh pada persebaran jajanan wingki. Orang Tuban sendiri juga mahir membuat wingko dan rasanya tidak kalah enaknya. 

Jajanan Wingko tuban, kompisisinya dominan kelapa dan beras ketan. Didaerah saya ada banyak yang bisa membuat wingko dengan variasi rasa yang berbeda menurut resep mereka masing-masing. Wingko Tuban sangat cocok untuk dibuat oleh-oleh jika anda berasal dari luar kota, karena wingko ini tahan lama sampai dengan 3 hari. Wingko tidak akan ketinggalan jika ada hajatan, jajanan di dalamnya pasti ada wingkonya.




Wingko tuban maupun wingko babat memang enak dan sangat cocok untuk oleh-oleh. Banyak tersedia di toko-toko jajan di pasar.

Trending Topic Minggu Ini

 
▲ TOPO ▲