Rokok mempunyai rasa candu yang akut. Sedikit cerita tentang bapak tukang bangunan yang sedang bekerja untuk menyelesaikan rumah. Saat itu siang hari dan beliau belum menghisap rokok, sifatnya jadi uring-uringan dan tidak bisa berkonsentrasi. Setelah dikasih rokok keadaan menjadi lebih tenang dan beliau bekerja dengan baik lagi. Apakah ini faktor psikologis atau sugesti jika tidak ada rokok maka pikiran tidak tenang.
Contoh lain, saya punya adik yang bekerja pada bengkel sepeda motornya sendiri. Dia tergolong perokok berat, sehari bisa satu pak rokok. Ketika dia mengerjakan servis sepeda motor kelihatan linglung seperti kesulitan menyelesaikanyya. Setelah mengisap rokok langsung keluar ide dan pikirannya sehingga pekerjaanya selesai. Kalau tidak merokok mulut jadi "kecut".
Kata Peringatan merokok dalam kemasan memang tidak efektif bagi para perokok akut. Karena merokok bagaikan minum air saat kehausan di padang pasir. Pada kemasan rokok yang ada di Indonesia tertulis jelas dan detail tentang bahaya merokok. Bahkan kata-katanya memakan tempat yang banyak pada kemasan rokok.
Berbeda dengan kemasan rokok yang ada di Amerika dan Uni Eropa yang memasukkan peringatan merokok setengah halaman pada kemasan, walaupun memakan tempat. Kata-katanya cukup simpel tapi mengandung arti yang mendalam. "Smoking kills" kata yang wajib ada pada kemasan rokok. Bayangkan jika peringatan merokok dalam kemasan rokok di Indonesia di tulis "Asap Mematikan" atau "Asap Beracun dan Pembunuh" dijamin pemilik perusahaan rokok akan kehilangan omsetnya. Peringatan merokok dalam kata memang kurang efektif diberlakukan di Indonesia.
Peringatan Tentang Bahaya Merokok Yang menyeramkan |
Hanya memakan 1/3 Tempat kemasan |
peringatan merokok yg ada hanya di anggap sebagai bagian desain kemasan...pelengkap saja, belum ada pengaruhnya.
ReplyDeletebetul mbak ririe, Di Indonesia rokok menyumbang devisa yang besar bagi Negara dan bagi pemilik perusahaan.
ReplyDeletemereka perokok ga perduli dg peringatan yg penting bisa hisap uap dg leluasa dan kadang ga perduli kita yg disampingnya lebih berbahaya dari seperokok tersebut....
ReplyDeleteapalalgi jika didalam bus ada perokok, terima kasih mbak anisayu
ReplyDeleteSalam kenal juga ...
ReplyDeleteBaru tahu kalau di Tuban ada terasi, kami pakainya terasi Bangka ;)
Iya peringatan merokok dikemasan memang tak pernah digubris orang, hikss
terima kasih kunjungannya mbak Yunda..
ReplyDeleteiya di Tuban ada terasi khas Tuban, kalau di Bangka saya juga baru tahu kalau produksi juga..
terima kasih telah singgah
Wa'alaikumsalaam warohmatullah,
ReplyDeletesudah menjadi kebutuhan kang mengalahkan beras,
Sebenarnya menjadi perokok atau tidak adalah pilihan setiap orang, saat dia memilih untuk menjadi perokok maka ia tak hanya meracuni dirinya sendiri tapi juga orang disekitarnya.. Karenanya diperlukan kesadaran diri akan bahaya rokok ^^
ReplyDelete@Azalea : akirnya kembali pada kesadaran pada diri kita masing-masing.
ReplyDeletemasalahnya rokok sudah membudaya, dan budaya ini sulit untuk di hilangkan
ReplyDeletejadi untuk yang perokok jangan taku
ngerokok gak ngerokok tetep mati
hahahaha
@4kopisusu online : betul sekali rokok telah membudaya di negeri kita,
ReplyDeletewaa ..
ReplyDeletebetul gan ..
saya setuju ..:)
@outbond malang : terima kasih kunjungannya gan :)
ReplyDelete