Usaha Boleh Sama Rezeki Tetap Beda

Usaha boleh sama rezeki tetap beda, karena sudah ada yang mengatur yaitu Yang Maha Pemberi Rezeki. Saya tertarik menuliskan ini karena banyak fenomena kehidupan sekarang yang serba ruwet dalam menjalani teks kehidupan ini. Rezeki memang ada yang mengatur, tetapi kita tidak boleh menjadikan dalil itu sampai kiamat. Sampai kapanpun jika kita tidak mencarinya, maka tidak akan pernah mendapatkan hasil (rezeki). Bergeraklah untuk mendekatkan rezeki, artinya kita tidak boleh berpangku tangan berleha-leha terus ada uang didepan kita.


Seorang pedagang daging ayam dipasar sedang menikmati kejayaannya. Banyak pembeli langganan beliau tiap hari membeli pada beliau, tukang sayur keliling, pengusaha katering dan penjual nasi di warung. Suatu saat ada pedagang daging ayam baru menempati deretan tempat beliau berdagang, bahkan hanya selisih 5 toko saja. Beliau tidak menanggapi hal ini sebagai sebuah saingan dalam berdagang, karena semua orang berhak berdagang dengan persaingan yang sehat.

Usaha boleh sama tapi rezeki tetap berbeda itulah prinsip beliau dalam berdagang. Selama tiga bulan pedagang daging ayam baru belum bisa menyaingi penjualan dari beliau. Meskipun ada pilihan baru bagi para pembeli untuk membeli daging ayam, tapi para pelanggan beliau tetap tidak mau berpindah membeli daging ayam. Mungkin karena keramahan beliau atau beliau sering bersodaqoh sehingga di beri rezeki yang melimpah oleh Allah SWT.

Silakan sobat-sobat berusaha mencari rezeki di jalan yang "benar" sehingga menjadi barokah dan halalan toyyiba. Usaha apa saja yang penting halal tidak peduli malu pada saingan atau dicemooh tetangga kita. Sekali lagi, usaha boleh sama tetapi rezeki tetap berbeda.

Trending Topic Minggu Ini

 
▲ TOPO ▲